Jumat, 24 Januari 2014

ISI ARTIKEL BLOG

   Saya ali sati nasution ingin berbagi informasi tentang silsilah turunan nasution beserta pusaka peninggalan yang masih ada dari raja nasution gunung baringin panyabungan timur mandailing natal sumatera utara.
  Sebelum saya ingin menjelaskan tentang seluruh informasi keturunan raja nasution yang berada di gunung baringin panyabungan timur kabupaten mandailing natal sumatera utara,lebih baik nya saya memperkenal kan diri.
  Saya merupakan keturunan asli dari raja gunung baringin panyabungan timur mandailing natal sumatera utara dengan gelar SUTAN BUNGSU dari keturunan raja gunung baringin kecamatan panyabungan timur kabupaten mandailing natal sumatera utara.
  NASUTION TAPORAN SIBAROAR atau NASUTION TURUNAN SIBAROAR, dapat dilihat susunan nya di bawah ini dengan jelas dan terperinci tetapi saya akan menceritakan sedikit tentang raja sibaroar terdahulu, bila ingin mengetahui silsilah marga nasution gunung baringin panyabungan timur dapat berbagi dengan saya melalui email atau blog yang telah saya buat ini.

  Willem Iskandar, Penyair dan Pujangga besar keturunan Bagas Godang Kerajaan Pidoli tentang Sibaroar Nasakti nenek moyang Marga Nasution. Sejak dari zaman penjajahan Belanda buku ini telah dipakai sebagai buku bacaan Sekolah Dasar, tetapi pada masa akhir dari penjajahan pemerintah Hindia Belanda melarang peredaran buku tersebut dikarenakan isinya menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme kepada para murid-muridnya di sekolah “Kweek Scool” di Tano Bato Kecamatan Panyabungan Selatan, Mandailing Natal.
  Dalam buku “Sibulus-Bulus Sirumbuk-Rumbuk” tersebut Willem Iskandar bercerita bahwa jauh sebelum berdiri Istana Mangaraja Enda Nasution di Panyabungan Julu tatkala daerah Panyabungan masih hutan belantara, telah berdiri Istana Sutan Pulungan di Huta Bargot (Keturunan ke-V dari Namora Pande Bosi). Pada suatu hari pergilah Sutan Pulungan bersama doli-doli undangan podang (hulubalang) berburu rusa ke tengah hutan dengan membawa anjing kesayangannya si Pamutung. Setibanya di hutan belantara terdengarlah suara anjing si Pamutung menyalak yang menandakan dia menemukan sesuatu. Pada saat itu terpikirlah dalam benak Sutan Pulungan akan mendapatkan rusa yang besar. Ternyata setelah Sutan Pulungan mengikuti suara anjing tersebut ke arah pohon beringin yang rindang lagi besar, ternyata bukannya seekor rusa yang dia dapatkan, tetapi adalah seorang wanita cantik. Sejenak Sutan Pulungan tertegun wanita tersebut bergegas lari dari bawah pohon beringin itu dan seketika itu juga wanita tersebut menghilang dari pandangan mata. Kemudian Sutan Pulungan memerintahkan doli-doli undangan podang t memeriksa sekeliling pohon beringin itu. Alangkah terperanjatnya mereka, dibawah pohon rindang terbaring seorang bayi laki-laki mungil dan cantik di atas batu besar. Mereka ahkirnya pulang dan membawa anak tersebut dan dititipkan kepada seorang perempuan tua bernama si Saua, pembantu Sang Raja. Apabila si Saua pergi ke sawah atau ke tepian, maka si Saua meletakkannya di kamar kecil di kolong rumah Istana Sutan Pulungan, berdekatan dengan kandang anjing kesayangan raja si Pamutung.Kolong rumah dalam bahasa Mandailing kuno disebut dengan “baroar” Maka bayi kecil mungil tadi, karena tempatnya di bawah kolong, lama kelamaan dinamai oranglah si “Baroar”

  Setelah anak tersebut berumur kurang lebih 4 (empat) tahun badannyapun tumbuh dan bekembang dan tampan, sebagaimana anak-anak lainnya. Bahkan anehnya, mirip pula dengan putra Sutan Pulungan yang berkebetulan sebaya dengannya. Tubuhnya yang gempal, wajahnya yang tampan serta penampilannya yang ramah dan sopan sehingga rakyat kerajaan Huta Bargot sering terkecoh. Orang banyak mengira Sibaroar adalah putera dari Sutan Pulungan, dan banyak pula yang menegurnya dengan panggilan hormat “Janami” (Yang Mulia). Mendengar panggilan tersebut Sutan Pulungan merasa tidak enak, seakan-akan Sibaroar yang didapat di hutan belantara itu adalah anak kandungnya. Hingga suatu saat, karena sering mendapat laporan dari para hulubalangnya tentang kebaikan hati dan penghormatan rakyat akan Sibaoar, terbitlah niat yang tidak baik Sutan Pulungan untuk melenyapkan nyawa Sibaroar, yang belum berdosa itu.

  Setelah berfikir beberapa hari lamanya Sutan Pulungan mendapat akal, tetapi saying maksudnya tidak dikabulkan oleh Debata (Tuhan), malah sebaliknya membuat bencana bagi kerajaan itu. Mungkin karena kezalimannya Debata ingin memperlihatkan kekuasaan-Nya bagi orang orang yang berfikir,bersambung……..



KETERANGAN FOTO RAJA



FOTO ANAK/KETURUNAN MANGARAJA GUNUNG MALEA 

                (1)    PATUAN SUANGKUPON III,  pertama duduk dari sebelah kiri. 
                (2)    PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN, kedua duduk dari sebelah kiri. 
                (3)    NADUMA PARLINDUNGAN, ketiga duduk dari sebelah kiri. 
                (4)    NAMORA SABEDAH, keempat duduk dari sebelah kiri.



BEDIRI DIBELAKANG DARI SEBELAH KIRI

                 (1)    SUTAN MAHMUD
                 (2)    PATUANKUMALA LANGIT
                 (3)    NAMORA NILAM
                 (4)    NADUMA ULANI/HASANAH (dari LOSUNG BATU PADANG SIDEMPUAN)
                 (5)    NAMORA JUNJUNG
                 (6)    NAMORA OLOAN



 MANGARAJA GUNUNG MALEA
ANAK DARI PATUAN SUANGKUPON II.
LAHIR PADA TAHUN 1827, MENINGGAL 1934
USIA 107 TAHUN
KURIA IV
GUNUNG BARINGIN KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR
KABUPATEN MANDAILING NATAL
SUMATERA UTARA

PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN

ANAK DARI MAGARAJA GUNUNG MALEA

LAHIR PADA TAHUN 1879, MENINGGAL TAHUN 1944

USIA 65 TAHUN

KURIA V

GUNUNG BARINGIN KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR

MANDAILING NATAL


PATUAN SUANGKUPON III

ANAK DARI MANGARAJA GUNUNG MALEA

LAHIR PADA TAHUN 1882, MENINGGAL TAHUN 1944

USIA 62 TAHUN

KURIA VI

GUNUNG BARINGIN KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR

MANDAILING NATAL


MAKAM MANGARAJA GUNUNG MALEA DAN ISTRI BERSAMA PUTRI KESAYANGAN NYA

BERTEMPAT DIDESA GUNUNG BARINGIN

(KUBAH)


MAKAM PATUAN KUMLA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN

BERTEMPAT DIPERKUBURAN KUBAH

DESA GUNUNG BARINGIN KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR


MAKAM TUAN SYEKH MUHAMMAD DAUD NAKSABANDYAH

BERTEMPAT DIKOMPLEK PEMAKAMAN KUBAH

GUNUNG BARINGIN KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR

KABUPATEN MANDAILING NATAL


RAJA SALAMBUE

SAHABAT RAJA PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN



NADUMA PALINDUNGAN

BERASAL DARI SABA DOLOK

KECAMATAN KOTA NOPAN

ISTRI PERTAMA PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN


NADUMA ULANI (HASANAH)

BERASAL DARI LOSUNG BATU

PADANG SIDEMPUAN

ISTRI KEDUA PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN




ANAK DARI PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN

RAJA V GUNUNG BARINGIN


               Duduk dari sebelah kiri  :                                                                   Berdiri dibelakang dari kiri  :


1.               1. MANGARAJA SOALOHON                                                      4. MANGARAJA SOALOMPOAN

              JOHAN (Medan)                                                                               SORIP (Pematang Siantar)

2.               2. MANGARAJA GUNUNG PANDAPOTAN                              5. BAGINDA BOSI

              SULAIMAN (Medan)                                                                      DAHLAN (Gunung Baringin)

3.              3. MANGARAJA GUNUNG MALEA

             AMRAN (Medan)           




RUMAH PENINGGALAN

ALMARHUM. PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN

(BAGAS GODANG LOMBANG)

DIBANGUN KEMBALI ANAK DAN CUCU 27 FEBRUARI 2010

DIDESA GUNUNG BARINGIN

KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR


RUMAH PENINGGALAN (BAGAS GODANG DOLOK)

ALMARHUM. PATUAN SUANGKUPON III

YANG DIBANGUN KEMBALI OLEH CUCU NYA

DIDESA GUNUNG BARINGIN

KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR
 

 RUMAH (BAGAS GINCAT)

RUMAH PENINGGALAN BAGINDA RAJA, SUTAN KABIDUN SIDDIK

DESA GUNUNG BARINGIN

KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR


 MERIAM PENINGGALAN MANGARAJA GUNUNG MALEA

YANG SEKARANG BERTEMPAT DISEBELAH RUMAH BAGAS GODANG DOLOK

PATUAN SUANGKUPON III

DIDESA GUNUNG BARINGIN

KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR

KABUPATEN MANDAILING NATAL

SUMATERA UTARA


 LAMPU GANTUNG/HIAS

PENINGGALAN PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN

SEKARANG BERTEMPAT DIRUMAH BAGAS GODANG LOMBANG PATUAN KUMALA DIATAS

GUNUNG BARINGIN

KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR

KABUPATEN MANDAILING NATAL

SUMATERA UTARA



 MEJA HIAS

PENINGGALAN PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN

SEKARANG BERTEMPAT DIRUMAH BAGAS GODANG LOMBANG

GUNUNG BARINGIN

KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR

KABUPATEN MANDAILING NATAL

SUMATERA UTARA



 PARANG DAN SEPASANG PISAU

PENINGGALAN PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN

SEKARANG TERSIMPAN DIRUMAH BAGAS GODANG LOMBANG

GUNUNG BARINGIN

KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR

KABUPATEN MANDAILING NATAL

SUMATERA UTARA


KETERANGAN SURAT BUKTI PENYERAHAN TANAH PERSAWAHAN DAN PERKEBUNAN KEPADA BINTJARO MOEDA OLEH PATUAN KUMALA DIATAS SANG YANG DIPERTUAN SEBAGAI KURIA KE V GUNUNG BARINGIN DAN SUTAN GURU (TEBING TINGGI), PADA TANGGAL 14 APRIL 1920.